MAKALAH ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNILASI "DATA FORGERY"

 MAKALAH ETIKA PROFESI

TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI

 

‘‘DATA FORGERY



Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah EPTIK

 

Disusun Oleh :

Kelompok 4

1. Nurul Safitry               ( 19190008 )

2. Audri Alpimarisa     ( 19190018 )

3. Riska Putri D.F     ( 19190013 )

4. Elsaliana                 ( 19190017 )

5. Saskiya Febriyani     ( 19190032 )

 

 

 


Program Studi Teknologi Informasi

Fakultas Sistem Informasi Universitas Bina Sarana Informatika

Sukabumi

2022

 

 

 

KATA PENGANTAR

 

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang "Data Forgery".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepadasemua pihak yang telah turut memberikan kontribusi dalampenyusunan makalah iniTentunyatidak akan bisa maksimaljika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Makalah ini sebagai salah satu persyaratan untukmemperoleh nilai pada mata kuliah Etika Profesi TeknologiInformasiMakalah ini berisikan tentang Data Forgery.semoga makalah ini dapat menjadi manfaat khususnya untukilmu Etika Profesi Teknologi Informasi .  

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masihterdapat kekuranganbaik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik daripembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun inimemberikan manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

Halaman

Kata Pengantari

Daftar Isi ii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Maksud dan Tujuan 2

1.3 Metode Penelitian2

1.4 Ruang Lingkup 2

1.5 Batasan Masalah2

BAB II LANDASAN TEORI 3

2.1 Pengertian Data Forgery 3

2.2 Faktor Yang mendorong kejahatan Data Forgery3

BAB III PEMBAHASAN3

3.1 Definisi Data Forgery

3.2 Contoh Kasus Data Forgery 4

3.3 Analisis dan Penanggulangan Data Forgery.........................................................4

3.4 Cara Mencegah Terjadinya Data Forgery..................................................5

3.5 Dasar Hukum Tentang Data Forgery5

BAB IV PENUTUP 7

4.1 Kesimpulan 7

4.2 Saran 7

DAFTAR PUSTAKA 8

 

 


 

 

 

 

i

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1 Latar Belakang Masalah.

      Seiring dengan Kemajuan teknologi serta informasiyang terjadi sekarang inimembuat setiap orang dapatmengakses intenet dengan semakin mudah dan cepat.  Teknologi sangat membantu manusia apabila digunakansebaik mungkinTeknologi berperan sangat penting dalamperkembangan informasi sekarang ini,dapat  menghasilkaninformasi yang baik atau pun mensalah gunakan informasitersebut secara diam- diam. Dalam system penyimpanandata dalam suatu perusahaan atau instansi  sekarang initelah menggunakan komputer sebagai penyimpanan yang utamameskipun sudah komputerisasi pencurian data masihbisa  dilakukan oleh oknum-oknum tertentu agar memperoleh keuntungan pribadi.

      Seiring dengan Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat sekarang ini sudah menjadirealita sehari-hari bahkan merupakan tuntutan masyarakatyang tidak bisa ditawar lagiTujuan utama perkembanganiptek yaitu perubahan kehidupan masa depan manusia yang lebih baikmurahmudahcepat dan amanPerkembanganiptekterutama teknologi seperti internet sangat menunjangdan berguna bagi setiap orang untuk mencapai tujuanhidupnya dalam waktu singkatbaik legal maupun illegal. Dampak buruk dari perkembangan “dunia maya” ini tidakdapat dihindarkan dalam kehidupan masyarakat yang modern saat ini,

      Adanya penyalahgunaan teknologi informasi yang sangat merugikan kepentingan pihak lain sudah menjadirealitas sosial dalam kehidupan masyarakat modern sebagaidampak dari pada kemajuan iptek itu sendiri yang tidakdapat dihindarkan lagi bagi bangsa-bangsa yang telahmengenal budaya teknologi (the culture of technology). Teknologi telah menjadi bagian yang tidak dapatterpisahkan dari kehidupan umat manusia dalam dunia yang semakin “maju” iniSemua ini dapat dipahamikarenateknologi memegang peran amat sangat penting di dalamkemajuan suatu bangsa dan negara di dalam masyarakatinternasional yang saat ini semakin global,komparatif dan kompetitif.

      Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertiandata adalah keterangan yang benar dan nyataAtauketerangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan bahankajian analisis atau kesimpulanSedangkan pengertianForgery adalah pemalsuan atau Tindak pidana berupamemalsukan atau meniru secara tak sahdengan niat burukuntuk merugikan pihak lain dan sebaliknya menguntungkandiri sendiri

      Faktor Pendukung itu sendiri yaitu seseorang dalammelakukan data forgery ialah Faktor Politik biasanyadilakukan oleh oknum-oknum tertentu yamg mencariinformasi tentang lawan politiknyaFaktor Ekonomi Karena latar belakang ekonomi orang bisa melakukan apasaja yamg dia inginkanapalagi dengan kecanggihan dunia cyber kejahatan semangkin mudah dilakukan dengan modal cukup dengan keahlian dibidang komputer saja dan melihattutorial di internet.  Karena teknologi sekarang semangkincanggih dan seiring itu pun mendorong rasa ingin tahu para pencinta teknologi dan mendorong mereka melakukaneksperimen-eksperimen. Banyak sumber daya manusiayang memiliki potensi dalam bidang IT yang tidakdioptimalkan sehingga mereka melakukan kejahatan-kejahatan cyber.

1.2 Maksud dan Tujuan.

Maksud dari penulis membuat makalah ini adalah :

1. Memberikan pemahaman mengenai Data Forgery sertacontoh kasus yang telah terjadi
2. menambah wawasan tentang Data Forgery.
3. Membentuk pola pikir mahasiswa untuk menjadipribadi yang memiliki wawasan pengetahuan.

tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan solusiakan perlunya kepolisian yang tangguh dalammenangani kejahatan pemalsuan informasi untukmelindungi hak-hak korban kejahatan pemalsuaninformasi untuk menekan kasus cybercrime di Indonesia.
2. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuipenggunaan Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) untuk mencapai tujuan pun dan penerapanUndang-Undang Kekerasan Online Berbasis Gender Negara (KBGO) Pancasila.
3. untuk memenuhi nilai mata kuliah Etika ProfesiTeknologi Informasi dan Komunikasi pada semester VI (Tujuhini.
4. untuk memenuhi mata kuliah Etika Profesi di semester tujuh Program Studi Sistem Informasi Universitas Bina Sarana Informatika Sukabumi
1.3 Metode Penelitian.

      Metode penelitian yang kami lakukan dalam penulisanmakalah ini adalah dengan metode studi pustaka yaitusebuah metode dengan cara menghimpun infromasi-informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang sedang kami ditelitidalam hal ini tentang kasus data forgery.

 

1.4 Ruang Lingkup.

      Ruang lingkup penulisan makalah ini dibatasi,padapembahasan tenatang kasus kejahatan data forgery baikpemalsuan sebuah situs internet maupun email pishing juga penanggulangannya.

 

1.5 Batasan Masalah.

      Membatasi Permasalahan dalam suatu penelitianmerupakan salah satu hal yang sangat penting dalam suaturangkaian pelaksanaan penelitian,guna menghindariterjadinya kekaburan dan penyimpangan terhadap pokokpermasalahan,juga mengingat akan kemampuan yang relative kurang pada diri penulis. Oleh sebab itu perlukiranya penulis membatasi permasalahan yang di telitiDalam penulisan Makalah inipenulis hanya terfokus pada pembahasan Data Forgery.

 

 

BAB II

LANDASAN TEORI

 

2.1 Pengertian Data Forgery.

      Di Indonesia, banyak kejadian cybercrime yang terjadi karena perkembangan teknologi dan peningkatanpenggunaan internet lalu apa sebenarnya cybercrime itudan apa saja jenis-jenis cybercrime secara umum berupakerugian atau kerugian yang tidak wajar.

      Sebelum masuk ke data Forgery kamu harus tau apaitu Cybercrime, Cybercrime adalah jenis kejahatan yang terjadi melalui pemanfaatan teknologi internet cybercrime didefinisikan sebagai setiap perbuatanmelawan hukum yang menggunakan jaringan komputersebagai sarana/alat atau komputer sebagai objek untukmenimbulkan kerugian bagi orang lain, baik untuk tujuankomersial maupun tidak.

      Perkembangan teknologi juga membuka peluang bagipelaku kejahatan untuk melakukan kejahatan di dunia maya dan media lainnya yang sering disebut dengancybercrime.Pemalsuan informasi adalah kejahatanmemalsukan data dokumen penting yang disimpan di Internet, sehingga terlihat seperti kesalahan ketik, dan menggunakan kesalahan dalam dokumen untukmendapatkan keuntungan.

      Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikansolusi terhadap perlunya penegakan hukum yang kuatuntuk memberantas kejahatan pemalsuan data, melindungi hak-hak korban kejahatan pemalsuan data, dan mengurangi insiden cybercrime di Indonesia. Pengertian data forgery adalah  pemalsuan data dalamdokumen penting adalah kejahatan-kejahatan inibiasanya menyasar dokumen e-commerce denganmembuatnya tampak memiliki "salah ketik". Disalahgunakan untuk mengubah data yang ada dalam dokumentidak tertulis melalui Internet. Korban dengan demikianmemasukkan kembali informasi pribadi dan kartukreditnya, yang kemudian disalahgunakan oleh pelaku

      Oleh karena ituberbelanja online menggunakanperdagangan elektronik yang terbukti aman dan terpercayaSelain itujangan langsung memberikaninformasi identitas pribadi atau informasi penting lainnyasebelum diverifikasi oleh subjek data.

 

2.2 Faktor yang mendorong kejahatan Data Forgery.

Adapun faktor pendorong penyebab terjadinya data forgery adalah sebagai berikut :

a. Faktor PolitikFaktor ini biasanya dilakukan oleh oknum-oknum tertentu untuk mencari informasitentang lawan politiknya
b. Faktor Ekonomi, Karna latar belakang ekonomi orang bisa melakukan apa sajaapalagi dengan kecanggihandunia cyber kejahatan semangkin mudah dilakukandengan modal cukup dengan keahlian dibidangkomputer saja.
c. Faktor Sosial Budaya,

 

Adapun beberapa aspek untuk Faktor Sosial Budaya :

a. Kemajuan Teknologi Infromasi, Karena teknologisekarang semangkin canggih dan seiring itu pun mendorong rasa ingin tahu para pencinta teknologi dan mendorong mereka melakukan eksperimen.
b. Sumber Daya Manusia, Banyak sumber daya manusiayang memiliki potensi dalam bidang IT yang tidakdioptimalkan sehingga mereka melakukankejahatan cyber.
c. KomunitasUntuk membuktikan keahlian mereka dan ingin dilihat orang atau dibilang hebat dan akhirnyatanpa sadar mereka telah melanggar peraturan ITE.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Definisi Data Forgery.

      Data Forgery merupakan kejahatan denganmemalsukan data pada dokumen-dokumen pentingyang tersimpan sebagai scripless document melaluiInternet.

       Kejahatan in biasanya ditujukan pada dokumen - dokumen e-commerce dengan membuat seolah-olahteriadi "salah ketik* yang pada akhirnya akanmenguntungkan pelaku karena korban akanmemasukkan data pribadi seperti nomor kartu kreditdan data-data pribadi lainnya yang bisa saja disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

 

3.2 Contoh Kasus.

Kejahatan kartu kredit yang dlakukan lewattransoksi online di Yogyakarta

      Polda DI Yogyakarta menangkap lima carder dan mengamankan barang bukti bernilai puluhan juta, yang didapat dari merchant luar negeri. Begitu juga dengan yang dilakukan mahasiswa sebuah perguruantinggi di Bandung, Buy alias Sam.Akibatperbuatannya selama setahunbeberapa pihak di Jerman dirugikan sebesar 15.000 DM (sekitar Rp 70 juta). Para carder beberapa waktu lalu juga menyadapdata kartu kredit dari dua outlet pusat perbelanjaanyang cukup terkenalCaranyasaat kasir menggesekkartu pada waktu pembayaran, pada sat data berialanke bank-bank tertentu itulah data dicuri. Akibatnyabanyak laporan pemegang kart kredit yang mendapatkan tagihan terhadap transaksi yang tidakpernah dilakukannya. Modus kejahatan ini adalahpenyalahgunaan kartu kredit ole orang yang tidakberhak.

      Motif kegiatan dari kasus ini termasuk ke dalamcybercrime sebagai tindakan murni kejahatan. Hal inidikarenakan si penyerang dengan sengajamenggunakan kart kredit milk orang lain. Kasuscybercrime ini merupakan jenis carding. Sasaran darikasus ini termasuk ke dalam jenis cybercrime menyerang hak milik (against property). Sasaran darikasus kejahatan ini adalah cybercrime menyerangpribadi (against person).Beberapa solusi untukmencegah kasus di atas adalah: Perlu adanyacyberlaw: Cybercrime belum sepenuhnyaterakomodasi dalam peraturan / Undang-undang yang adapenting adanya perangkat hukum khususmengingat karakter dari cybercrime in berbeda darikejahatan konvensional. Perlunya Dukungan Lembaga Khusus: Lembaga in diperlukan untuk memberikaninformasi tentang cybercrime, melakukan sosialisasisecara intensif kepada masyarakatserta melakukanriset-riset khusus dalam penanggulangan cybercrime.

      Penggunaan enkripsi untuk meningkatkankeamananPenggunaan enkripsi yaitu denganmengubah data-data yang dikirimkan sehingga tidakmudah disadap (plaintext diubah menjadi chipertext). Untuk meningkatkan keamanan authentication (pengunaan user id dan password), penggunaanenkripsi dilakukan pada tingkat socket.

Email Pishing.

      Ada banyak beberapa modus kriminalitas didunia maya, contoh bentuknya yang sangat wajib diwaspadai adalahpencurian data-data account penting andaPelaku biasanyaadalah seorang hacker dengan cara menjebak orang-orang untuk tidak sadar bersedia memberikan data-data account-nya.Modus yang sering digunakan adalah mengirimkansebuah email phising yaitu pengiriman email untukbertujuan untuk mencuri information information atau data data rahasia tentang account kita, email seperti ini haruskita waspadaicaranya adalah dengan tidak mengindahkandan menuruti perintah-perintah si hacker tersebutSelanjutnya anda lakukan blokir alamat email Dari yang mengirim e-mail phising tersebut.

 

3.3 Analisis dan Penanggulangan.

      Ciri-ciri umum dari data forgery seperti kasus email phising yaitu dengan memperhatikan dari sudut subject dan content-nyasebagian sebagai berikut :

1. Verify your Account.

Jika verify nya meminta username, password dan data lainnyajangan memberikan reaksi balik. Anda harusselalu mengingat password jangan pernah diberikankepada siapapun ituNamun kalau anda mendaftarkanaccount di sebuah situs dan harus memverifikasinyadengan mengklik suatu URL yang tertentu tanpa mintamengirimkan data macam-macam,  lakukan sajakarenaitu mekanisme umum.

2. If you don’t respond within 48 hours, your account will be closed.

“Jika anda tidak merespon dalam waktu 48 jam, makaakun anda akan ditutup”. Harap membaca baik-baik dan tidak perlu terburu-buru. Tulisan di atas wajib andawaspadai karena umumnya hanya “propaganda” agar pembaca semakin panik.

3. Valued Customer.

Karena e-mail phising biasa targetnya menggunakanrandom, maka e-mail tersebut bisa saja menggunakankata-kata iniTapi suatu saat mungkin akanmenggunakan nama kita langsungjadi anda harus selaluwaspadaUmumnya kebocoran nama karena kita aktif di milis atau forum komunitas tertentu.

4. Click the Link Below to gain access to your account. 

Metode lain yaitu yang serinh digunakan hacker yaitudengan menampilkan URL Address atau alamat yang palsuWalaupun wajah webnya bisa jadi sangat menyerupai atau hampir samatapi kalau dimintaregistrasi ulang atau mengisi sevuah informasi yang sensitifitu patut anda diwaspadaimisalnya halamanlogin yahoo mail. Disana Anda akan disuruhmemasukkan username dan password email Anda untuklogin. Ketika Anda mengklik tombol login tersebut makainformasi username dan password Anda akan terkirim kealamat pengirim email. Jadi email tersebut merupakansebuah jebakan dari pengirim email yang tujuannyauntuk mendapatkan password email Anda tersebut.

      Yang lebih rumit nya lagisekarang sudah adabeberapa e-book yang berkeliaran di internet yaitu untukmenawarkan teknik menjebol password-password.Sepertidiketahui Password merupakan serangkaian sebuahkarakterbaik berupa string, hurufangka atau sebuahkombinasi untuk melindungi dokumen-dokumen penting. Anda bisa bayangkan jika password email anda di Jebol ,yang terjadi adalah seluruh data-data akan akandiketahuitermasuk password Account Internet M-Banking anda yang verifikasinya biasa masuk melaluiemail. Maka akan habis uang anda diaccount bank tersebut.

 

3.4 Cara Mencegah Terjadinya Data Forgery.

      Adapun cara untuk mencegah terjadinya kejahatan inidiantaranya :

1. Perlu adanya cyber law, yakni hukum yang khususmenangani kejahatan-kejahatan yang terjadi di internet. karena kejahatan ini berbeda dari kejahatankonvensional.
2. Perlunya sosialisasi yang lebih intensif kepadamasyarakat yang bisa dilakukan oleh lembaga-lembaga khusus.
3. Penyedia web-web yang menyimpan data-data penting diharapkan menggunakan enkrispsi untukmeningkatkan keamanan.
4. Para pengguna juga diharapkan untuk lebih waspadadan teliti sebelum memasukkan data-data nya di internet, mengingat kejahatan ini sering terjadikarena kurangnya ketelitian pengguna.

 

3.5 Dasar Hukum Tentang Data Forgery.

Adapun dasar hukun tentang Data Forgery yaitutercantum dalam sebagai berikut: 

Pasal 30

a. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak ataumelawan hukum mengakses Komputer dan atauSistem Elektronik milik Orang lain dengan caraapa pun.
b. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak ataumelawan hukum mengakses Komputer dan atauSistem Elektronik dengan cara apa pun dengantujuan untuk memperoleh Informasi Elektronikdan/atau Dokumen Elektronik.
c. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak ataumelawan hukum mengakses Komputer dan/atauSistem Elektronik dengan cara apa pun denganmelanggarmenerobosmelampauiataumen9jebol sistem pengamanan.

Pasal 35 

a. Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak ataumelawan hukum melakukan manipulasipenciptaan,   perubahanpenghilanganpengrusakan InformasiElektronik dan/atau Dokumen Elektronik dengantujuan agar Informasi Elektronik dan/atau DokumenElektronik tersebut dianggap seolah‐olah data yang otentik.

Pasal 46

a. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimanadimaksud dalam Pasal 30 ayat (1) dipidana denganpidana penjara paling lama 6 (enamtahun dan/ataudenda palingbanyak Rp600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah).
b. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimanadimaksud dalam Pasal 30 ayat (2) dipidana denganpidana penjara paling lama 7 (tujuhtahun dan/ataudenda paling banyak Rp700.000.000,00 (tujuh ratus juta rupiah).
c. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimanadimaksud dalam Pasal 30 ayat (3) dipidana denganpidana penjara paling lama 8 (delapantahundan/atau denda paling banyak Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah)

Pasal 51 

a. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimanadimaksud dalam pasal 35 dipidana penjara paling lama 12 (dua belastahun dan/atau denda paling banyak Rp 12.000.000.000,00 (dua belas miliarrupiah).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV

PENUTUP

 

4.1 Kesimpulan.

Dari hasil pemaparan di atas kita bisa menarikkesimpulan sebagai berikut :

1. Data forgery merupakan sebuah kejahatan dunia maya yangamat sangat berbahaya.
2. Kejahatan data forgey ini lebih ditujukan untukmemalsukan juga pencurian data-data maupun dokumen-dokumen penting baik di instansi pemerintahan maupunperusahaan swasta yang ada di Indonesia maupun luarnegri.
3. Kejahatan Data forgery berpengaruh terhadap keamanan-keamanan data Negara dan kemanan Negara dalam luarnegeri.
4. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang diawali denganPutusan No. 107/Pid. Sus/2021/PN JKT.SEL dapatdisimpulkan bahwa berdasarkan pertimbangan hakim, dalam menjatuhkan pidana terhadap pelaku tindak pidana, data elektronik dan/atau dokumen elektronik sengajadimanipulasi agar data tersebut seolah-olah aslidilakukanbersama-samaterdakwa memenuhi unsur dan melanggarPasal 35 UU.

 

4.2 Saran.

Dari hasil pemaparan di atas kita bisa membuat saran sebagai berikut :

1. Dalam menggunakan e-commerce kita harus lebihberhati-hati saat login.
2. jangan mengklik link sembarangan.
3. jangan memberikan kode verifikasi kepada siapapun.
4. Verifikasi account yang kita punya secara hati-hati.
5. Update username dan password anda secara berkala.
6. Tidak disarankan untuk memberikan username dan password anda kepada orang lain.

 


 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Slide UBSI Etika Profesi Teknologi dan Informasi.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Kitab Undang-Undang Hukum

            Pidana (KUHP). n.d.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum 

            Acara Pidana

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang PerubahanAtas UndangUndang Nomor

            11  Tahun 2008 tentang Informasi dan TransaksiElektronik. n.d.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang PerlindunganKonsumen

            (Burgerlijk Wetboek voor Indonesie) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Perdata

AriefBarda Nawawi. Tindak Pidana MayantaraPerkembangan Cyber Crime di Indonesia.   

            Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2006.

Basuki, SulistyoMetode Penelitian. Jakarta: WedatamaWidya Sastra, 2006. Cashman, Shely

            Varmant. Discovering Computers: Menjelajahi Dunia Komputer

Fundamental. Jakarta: Salemba Infotek, 2007.

            Chaerudin et al. Strategi Pencegahan dan PenegakanHukum Tindak Pidana

Korupsi. Bandung: Refika Editama, 2008.

http://dataforgeryeptik.blogspot.com/2013/05/contoh-kasus-data-forgery.html

http://ariansavagery.blogspot.com/2013/12/makalah-data-forgery.html

 

 

 

i

 

Komentar